Bukan nakalnya sepoi dingin yang buatku sedih
mentari yang entah pergi dan sembunyi dimana itu yang ku sangsi
lewati musim dingin, baru mulai berani pohon-pohon tuk hijau kembali
namun bisa tak hijau lagi kalu hujan tak kian menyentuh bumi
Waktu, kalau itu yang kau mau aku bisa beri
sungguh tak ku mengejar waktu, andai kau mengerti
hanya saja bisa patah rasa ini
kalau kau terus salah artikan maksud hati
ku susuri lembah nurani namun tak kudapat apa
di taman jiwa ku duduk dan bertanya pada asa yang resah
mengapa biarkan gulana jadi raja?
dia bilang apa daya terlanjur sayang, dia pasrah
Mudah mungkin bagi mereka tuk bilang lalu saja
Tak sulit bagimu tuk hempaskan semua gejolak di dada?
Andai tak harus kutempuh jarak dan waktu baru bisa tumbuh semua rasa
Tak kan lama bagiku tuk lupakan semua, biarkan lalu sang pujangga
Aku tak tahu harus apa
Aku tak tahu maumu apa
No comments:
Post a Comment