Thursday, February 26, 2009

Seven thoughts

Banyak bunga baru yang tumbuh
Namun yang kusuka hanya satu
Kuning kecil daffodil itu
Bagiku yang terindah walau cepat sekali layu

Musim panas tak bertahan dia
Musim dingin tiada bermekaran kuncupnya
Hujan musim semi membantunya berbunga
Walau hanya sesaat, ah kunikmati saja

Mendamba yang datang dan pergi sesuka hati
bagai mencoba memeluk awan, mengelus pelangi
Semua yang indah dan nyaman bagai mimpi di malam sunyi
Saat mentari terjaga dari tidurnya, lenyaplah ia bagai embun pagi

Mencinta yang tak pernah nyata, bagai bayang
Layaknya menggenggam pasir tuk kau bawa pulang
Lembut dan hangat dia setelah terbakar terik siang
Namun belum pula dipersimpangan, semua pasir sudah jatuh dan hilang

Sang pencinta sendiri bagai bayu dia
Laksana sungai mengalir saja menuruti bumi entah kemana
Satu yang pasti setelah semua perjalanan panjangnya
Akan berpadu dia dengan sang samudera, entah yang mana

Bila pujangga telah lelah merangkai kata
nama apakah yang akan diberikan padanya?
Cinta yang tulus itu tak terbagi, layaknya punjangga tak kan pernah habis kata
Hanya saja bisa berpindah semua puisi, lagu, dan cinta
Pada hati yang siap menerima dan mencinta setulus jiwa, entah siapa

Daffodil tak bisa hidup di atas pasir
Punjangga tak mungkin selamanya menggantung mimpi di awan
Bila sungai ini hendak mencapai hilir
dia bercabang, oh sekarang aku ada di persimpangan!

4 comments:

Anonymous said...

Seven thoughts. They all seem related to me, izzit?

Angel Mogie said...

oh ya? all? what a coincident! yg paling related yg bagian mana Law? hehehe :p (kepo mode: ON)

Angel Mogie said...

ooww.. u r saying (or questioning, rather) that those 7 thoughts seem related to each other.. I thought u were saying that they all seem related to you.. heuheuheue. Now I got it! lol

Unknown said...

all I can say is....WOW.....